Home » , » Gaya Hidup Islami, Seperti Apa?

Gaya Hidup Islami, Seperti Apa?

Posted by Ujaran on Monday, June 12, 2017

gaya hidup, gaya, hidup, islami, muslim, islam, opini

[ ujaran.com ] - Gaya hidup adalah kegiatan mengolah lebih jauh terhadap benda, peralatan hidup, ungkapan, kegiatan atau hubungan sosial dalam kehidupan sehari hari yang sebenarnya bisa berfungsi secara minimal, tanpa pengolahan tambahan (Ariel Heryanto, 2002).

Sepatu, asalnya sekedar pelindung kaki. Tapi menjadi lain ketika harus memilih merk, belanjanya dimana, sepatu resmi, casual, atau sport dan model apa, itulah gaya hidup. Rambut, aslinya asal rapi dan bersih, tapi ketika harus memilih shampo, tonik, pewarnaan, perawatan salon dan model rambut, itulah gaya hidup. Belum lagi soal fashion, selalu ada yang baru untuk disimak, terutama oleh para wanita.

Makan, asalnya sekedar urusan perut dan sehat. Tapi menjadi lain ketika memilih MC Donald, KFC, Pizza Hut, Restoran Jepang atau Korea. Minum kopi bisa di rumah, tapi beda ketika harus di kafe, di sana minum kopi dibuatkan suasana, ada acara dan narasinya. Starbuck's membuat slogan restorannya sebagai "Rumah Kedua", tempat yang nyaman. Menjamurnya kafe sebagai tempat nongkrong di kota adalah sebuah gaya hidup.

Peralatan hidup : rumah, awalnya sebagai tempat berlindung keluarga. Tapi menjadi lain ketika harus memilih trend model minimalis, tropis, etnik, ala Spanyol, atau hunian cluster, condominium, apartemen.

Jogging, tracking, adventure, gowes, night run adalah gaya hidup baru, yang menambah pengolahan dari sekedar kegiatan asli dari berolah raga. Sepak bola ? Sekarang adalah kegiatan industri olah raga. Jadwal kompetisi ketat antar club, suporter fanatik, penjualan tiket, transfer pemain yang nilainya fantastis, merchandise,  tabloid, hak siaran televisi dan seterusnya. Kalau orang tidak mengikutinya, serasa tidak gaul, tidak mengikuti trend.

Dalam hubungan sosial juga terjadi pergeseran, baik bentuk dan isinya, apalagi setelah ada media sosial. Daftar ini masih bisa diperpanjang lagi, yang menyangkut berbagai aspek kehidupan orang masa kini.

Dalam sosiologi, gaya hidup termasuk dalam kajian budaya pop (pop culture). Implikasi lebih lanjut dari Kapitalisme Industri yang menciptakan konsumerisme. Manusia dipacu untuk berkonsumsi dan berkonsumsi

Industri tidak sekedar membuat barang, tapi juga menciptakan gairah berkonsumsi, dan alatnya adalah iklan. Karena iklan pada level ini tidak sekedar sebagai pesan komersial, tapi sudah jauh melampoinya, sudah mempengaruhi cara berfikir orang. 

Iklan telah menjadi takhayul baru, menciptakan image atau citra. Gaya hidup masyarakat dipengaruhi oleh iklan, rasanya ada yang kurang kalau tidak mempertimbangkan iklan. Tiap waktu harus ada sesuatu yang beda, perlu ada sensasi baru.

Ada yang menyikapi gaya hidup masa kini sebagai hal yang negatif, karena hanya menyangkut soal remeh temeh, soal citra, bukan substansial. Dalam konteks ini, gaya hidup sebagai bagian budaya pop, budaya massa yang dideterminasi oleh selera pasar, bisa difahami. Bukan sebagai kebudayaan tinggi hasil keunggulan akal budi manusia.

Gaya hidup Islami ?

Gaya hidup masa kini telah menjadi bagian dunia kita sehari hari, tentunya ada yang baik dan yang buruk. Ada yang bermanfaat dan ada yang membawa kemudharatan. Apa jadinya jika orang hanya sibuk dengan trend atau gaya hidup ? Sehingga ia melupakan keutamaan keutamaan hidup ?

Para ulama mengajarkan kepada kita, azas intifa'iyyah, pemanfaatan. Bahwa selain menyangkut syariah dan ilmu ilmunya, semua urusan dunia, hasil peradaban ummat manusia, bisa kita manfaatkan. Baik itu dalam bentuk pemikiran, teknologi, manajemen atau apapun dan dari manapun.

Secara konsep, kita diajarkan adanya azas azas dalam berkebudayaan : orientasinya selalu kepada Allah swt (robbaniyah), menjaga norma (akhlaqiyyah), merujuk kepada fitroh manusia (insaniyyah), keberagaman, toleran (tasamuh), perspektifnya mendunia ('alamiyyah), tidak ekstrim (wasatiyyah), dan saling menyempurnakan (takamul).

Kita diajarkan ada parameter halal haram, hemat tidak konsumeris dan foya foya, hidup adalah ilmu, ibadah zakat dan infaq, berjuang dan berkorban, bukan hedonis atau hidup santai dan bersenang senang. Ada motto : Lahir, Berjuang, Hidup Mulia atau Mati Syahid. Itulah gaya hidup Islami.

Wallahu 'alam.

@ Boedi D.

Thanks for reading & sharing Ujaran

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment