Home » , , » Bukan Mengambil Hikmah, Lalu?

Bukan Mengambil Hikmah, Lalu?

Posted by Ujaran on Tuesday, April 24, 2018



Perintahnya memang ambil saja hikmahnya. Tapi pada prakteknya, hikmah itu tidak diambil, tapi ditunggu. Menunggu adanya hal baik yang dikirim Tuhan, setelah kejadian-kejadian buruk. Atau dicocok-cocokkan. Dicari-cari kecocokannya. Kalau tidak ada, mesti menunggu dan mencari lagi. Mungkin karena imanmu kurang. Begitu seterusnya.

Jangan ambil hikmah pada kejadian buruk. Tidak ada hikmah pada kejadian buruk itu. Hikmah ada pada sikap kita terhadapnya. 

Saya jadi teringat pada cerita Muhamad Fadli, seorang pembalap paracycling. Ia tadinya seorang pembalap motor. Suatu hari kecelakaan di sirkuit membuat Fadli kehilangan kaki. Apa hikmah kecelakaan itu? Tidak ada. Risiko kecelakaan di sirkuit sudah ada sejak sebelum Fadli lahir. Ia mengambil risiko itu dengan memilih profesi pembalap motor.

Hikmahnya ada pada pilihan Fadli. Setelah kehilangan kaki, ia punya banyak pilihan. Ia bisa menyerah dan merintih, sambil berharap belas kasih orang. Ia bisa memulai “profesi” baru sebagai pengemis. Atau, ia bisa pula berhenti jadi pembalap, bekerja di perusahaan, kalau ada yang mau merekrutnya. Atau bunuh diri. Pilihan yang diambil Fadli mencengangkan. Ia tidak merasa kehilangan kaki itu adalah penghalang untuk tetap jadi pembalap. Ia hanya perlu mengganti kendaraannya saja. Ia mulai berlatih jadi pembalap sepeda, dengan bantuan kaki palsu. Maka ia kini menjadi pembalap nasional. Bukan kecelakaan yang membuat Fadli hebat.

Ia sudah hebat sebelum kecelakaan itu terjadi. Ia tetap hebat setelah kecelakaan itu. Kecelakaan hanya mampu melukai kakinya, tidak pikirannya. Tidak pula keberaniannya. Pilihan yang ia buatlah yang menjaganya tetap menjadi seorang juara, tidak terjerumus menjadi pecundang.

Jadi, kalau ada hal buruk menimpa Anda, jangan mengeluh, jangan cari hikmahnya dalam belantara misteri. Bersikaplah. Bangkit, pikirkan apa yang bisa Anda perbuat untuk mengatasi akibatnya. Bertindaklah untuk mengatasinya. Ciptakan hikmah bagi diri Anda.


Penulis : Hasanudin Abdurakhman



Thanks for reading & sharing Ujaran

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment