[ujaran.com] - Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian duduk-duduk di jalan".
Maka para Sahabat berkata: "Kami tidak dapat meninggalkannya, karena merupakan tempat kami untuk bercakap-cakap".
Rasulullah berkata: "Jika kalian enggan (meninggalkan bermajelis di jalan), maka berilah hak jalan".
Sahabat bertanya: "Apakah hak jalan itu?" Beliau menjawab: "Menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan, menjawab salam, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran." (HR. at-Tirmidzi).
Hadits di atas menjelaskan, sekaligus membenarkan kenyataan yang melanda umat ini. Di mana mayoritas kaum muslimin sekarang banyak menghabiskan waktunya untuk nongkrong di tempat-tempat keramaian atau tepi jalan, sambil menikmati kemaksiatan dengan model dan corak yang bermacam-macam.
Kalau kita tanya, mereka akan menjawab, "Hanya cuci mata, refreshing, menikmati pemandangan" dan yang semisalnya.
Apakah mereka tidak sadar, pekerjaan mengumbar hawa nafsu itu akan mengundang murka Allâh Ta’ala dan semakin menjauhkan mereka dari hidayah serta petunjuk-Nya? Tidakkah mereka renungi, kelak mereka akan dimintai pertanggung-jawaban tentang kesempurnaan nikmat (indra) yang mereka miliki?
Alangkah bahagianya orang yang menghabiskan umurnya dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala, orang yang menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan dan kesia-siaan.
Thanks for reading & sharing Ujaran
0 comments:
Post a Comment