Home » , » Wah-wah... Menteri Ini Bilang Rohingya Membebani Keuangan Negara

Wah-wah... Menteri Ini Bilang Rohingya Membebani Keuangan Negara

Posted by Ujaran on Monday, September 4, 2017

menteri, ham, indonesia, myanmar, rohingya, muslim, islam

[ujaran.com] — 24 Mei 2015, Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia mengeluarkan pernyataan: "Pengungsi Rohingya membebani keuangan negara". Menteri ini pun kemudian menuai banyak kecaman.

Atas pernyataan tersebut, 28 Mei 2015, Tamim ibn Hamad Al Thani, Emir Qatar 'tersinggung', lalu kemudian memberikan USD 50 Juta melalui Kementerian Luar Negeri untuk pengungsi Rohingya yg pada saat itu tinggal di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam setelah nereka ditolong dalam kondisi terapung oleh nelayan dan masyarakat Aceh.

Baca juga: Politik Sumbu Bomb di Rohingnya

Atas pernyataan tersebut, Recep Tayip Erdoğan, Presiden Turki pun melontarkan kalimat pernyataan yg sama seperti halnya disampaikan kepada pemerintah Bangladesh hari ini: "Buka jalur perbatasan (dan tampung para pengungsi Rohingya), dan Turki akan membayar semua biayanya".

Mungkin itu sebabnya kini banyak yang pesimis untuk meminta pemerintah peduli pada Rohingya.





Pada 20 Mei 2015, Zaini Abdullah, Gubernur Nangroe Aceh Darussalam bahkan sampai menyatakan di depan Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia bahwa pembiayaan pengungsi Rohingya di Aceh bahkan belum sama sekali keluar dari kas APBD (apalagi kas APBN). Pembiayaan 1.800 orang pengungsi Rohingya di Aceh adalah dari masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia melalui lembaga-lembaga kemanusiaan swasta (ditambah bantuan luar negeri dari Turki, Qatar dan negara lainnya).

Baca juga: Ada Apa Dengan Suu Kyi dan Megawati?

Artinya, tanpa harus mengemis dan mengiba, masyarakat mampu meringankan beban mereka. Kita, bangsa Indonesia mampu menolong mereka.

Mungkin ada benarnya pernyataan ini: "Jangan berharap mereka peduli kepada krisis kemanusiaan (di Rohingya khususnya). Jangan pula mempercayai retorika manis yg keluar dari mulutnya. Sebab, untuk peduli dan menghadapi rakyatnya (misal: para petani tebu yg datang ke Istana baru-baru ini saja), mereka menutup mulut, telinga dan mata."

Scrool ke bawah untuk berita, info, artikel, unik dan seru lainnya di ujaran.com

Thanks for reading & sharing Ujaran

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment