Home » , » AYAH, Engkau Lebih Berharga Dari Uang Itu

AYAH, Engkau Lebih Berharga Dari Uang Itu

Posted by Ujaran on Wednesday, July 26, 2017

rindu, ayah, hutang, uang, orangtua, anak, keluarga, hikmah, kisah

[ujaran.com] — Salah satu da’i berkata, “Ada seorang laki-laki memiliki hutang, & pada suatu hari datanglah kpdnya pemilik hutang, kemudian mengetuk pintunya. Selanjutnya salah seorang putranya membukakan pintu untuknya. Dgn tiba-tiba, orang itu mendorong masuk tanpa salam & penghormatan, lalu memegang kerah baju pemilik rumah seraya berkata kpdnya,

“Bertakwalah kpd Allah, bayar hutang-hutangmu, sungguh aku telah bersabar lebih dari seharusnya, kesabaranku sekarang telah habis, sekarang kamu lihat apa yg kulakukan terhadapmu hai laki-laki?!

pada saat itulah sang anak ikut campur, sementara air mata mengalir dari kedua matanya saat dia melihat ayahandanya ada pd kondisi terhina seperti itu.

Dia berkata,”Berapa hutang yg harus di bayar ayahku?’

Dia menjawab,”Tujuh puluh ribu real.”

Berkata sang anak,”Lepaskan ayahku, tenanglah, bergembiralah, semua akan beres.”Lalu masuklah sang anak kekamarnya, dimana dia telah mengumpulkan sejumlah uang yg bernilai 27 ribu Real dari gajinya untuk hari pernikahan yg tengah ditunggunya. Akan tetapi dia lebih mementingkan ayahanda & hutangnya daripada membiarkan uang itu di lemari pakaiannya.

Sang anak masuk ke ruangan lantas berkata kepada pemilik hutang, “Ini pembayaran dari hutang ayahku, nilainya 27 ribu Real, nanti akan datang rizki, & akan kami lunasisisanya segera dalam waktu dekat Insya Allah.”

Di saat itulah, sang ayah menangis & meminta kpd lelaki itu untuk mengembalikan uang itu kepada putranya, karena ia membutuhkannya, & dia tidak punya dosa dalam hal ini. Sang anak memaksa agar lelaki itu mengambil uangnya. Lalu melepas kepergian lelaki itu di pintu sambil meminta darinya agar tidak menagih ayahnya, & hendaknya dia meminta sisa hutang itu kepadanya secara pribadi.

Kemudian sang anak mendatangi ayahnya, mencium keningnya seraya berkata, “Ayah, kedudukan ayah lebih besar dari uang itu, segala sesuatu akan diganti jika Allah azza wa jalla memanjangkan usia kita, & menganugerahi kita dengan kesehatan & ‘afiyah. Saya tidak tahan melihat kejadian tadi, seandainya saya memiliki segala tanggungan yg wajib ayah bayar, pastilah saya akan membayarkan kepadanya, & saya tidak mau melihat ada air mata yg jatuh dari kedua mata ayah di atas jenggot ayah yg suci ini.”

Lantas sang ayah pun memeluk putranya, sembari sesegukan karena tangisan haru, menciumnya seraya berkata,

“Mudah2an Allah meridhai & memberikan taufiq kepadamu wahai anakku, serta merealisasikan segala cita-citamu.”

Pada hari berikutnya, saat sang anak sedang asyik melaksanakan tugas pekerjaannya, salah seorang sahabatnya yg sudah lama tidak dilihatnya datang menziarahinya. Setelah mengucapkan salam & bertanya tentang keadaannya, sahabat tadi bertanya,

“Akhi (saudaraku), kemarin, salah seorang manajer perusahaan memintaku untuk mencarikan seorang laki-laki muslim, terpercaya lagi memiliki akhlak mulia yg juga memiliki kemampuan menjalankan usaha. Aku tidak menemukan seorang pun yg kukenal dengan kriteria-kriteria itu kecuali kamu. Maka apa pendapatmu jika kita pergi bersama untuk menemuinya sore ini?”

Maka berbinar-binarlah wajah sang anak dgn kebahagiaan, seraya berkata,

“Mudah-mudahan ini adalah do’a ayah, Allah azza wa jalla telah mengabulkannya.”

Maka dia pun banyak memuji Allah azza wa jalla. Pada waktu pertemuan di sore harinya, tidaklah manajer tersebut melihat kecuali dia merasa tenang & sangat percaya kepadanya, & berkata,

“Inilah laki-laki yg tengah kucari.”

Lalu dia bertanya kepada sang anak,

“Berapa gajimu?”Dia menjawab, “Mendekati 5 ribu Real.”

Dia berkata, “Pergi besok pagi, sampaikan surat pengunduran dirimu, gajimu 15 ribu Real, bonus 10% dari laba, dua kali gaji sebagai tempat & mobil, dan enam bulan gaji akan di bayarkan untuk memperbaiki keadaanmu.”

Tidaklah pemuda itu mendengarnya, hingga dia menangis sambil berkata,

“Bergembiralah wahai ayahku.”

Manajer pun bertanya kepadanya tentang sebab tangisannya. Maka pemuda itu pun menceritakan apa yang telah terjadi dua hari sebelumnya. Maka manajer itu pun memerintahkan untuk melunasi hutang-hutang ayahnya. Adalah hasil dari labanya pada tahun pertama, tidak kurang dari setengah milyar Real Berbakti kpd kedua orang tua adalah bagian dari ketaatan terbesar, & bentuk taqarrub kepada Allah azza wa jalla yg teragung.

Dengan berbakti kepada keduanya rahmat-rahmat akan diturunkan, segala kesukaran akan disingkapkan. Dan Allah azzawa jalla telah mengaitkan antara berbakti kpd kedua orang tua dengan tauhid, Allah azza wa jalla berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kpd keduanya perkataan ‘ah’ & janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al Israa’. 23]


Oleh: Syaikh Mamduh Farhan Al Buhairi Hafizhahullah


Scrool ke bawah untuk berita, info, artikel, unik dan seru lainnya di ujaran.com

Thanks for reading & sharing Ujaran

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment